Musibah datang silih berganti menimpa negeri ini, apa yang Anda rasakan? Menyaksikan fenomena tanah longsor, hantaman Tsunami, Semburan Gunung Merapi, Badai Topan, dan musibah-musibah yang mengharukan lainnya? Itulah sunnatullah yang mesti berlaku …

Buku ini menjadi penawar luka di saat duka, buku yang ditulis oleh pakar kesehatan hati; beliau adalah Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad bin Hariiz bin Maki Zainuddin Az-Zura’l Ad-Dimasyqi Al-Hanbali. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Ibnul Qayyim rahimahullah. Ibnul Qayyim muda sangat getol menuntut ilmu, tak ayal ia mempunyai faidah yang besar dalam ragam ilmu-ilmu Islam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, (artinya) “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Surat Al-Baqarah: 155-157)

Bergembira dengan Pahala Allah akan Terasa Lebih Nikmat daripada Bergembira dengan Apa yang Hilang darinya

Hendaklah ia membandingkan antara dua kesenangan, manakah yang lebih besar dan lebih abadi, yaitu antara kenikmatan apa yang hilang darinya dengan kenikmatan bergembira dengan pahala yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Jika ia telah memahami mana yang lebih baik itu maka hendaklah ia memuji Allah atas taufik-Nya. Tetapi jika ia masih saja mencintai yang lebih rendah kebaikannya dari segala segi maka hendaklah ia menyadari bahwa musibah yang telah menimpa akal, hati, dan agamanya itu lebih berat daripada musibah yang menimpanya dalam hal keduniaan.

PENGARUH TERAPI TERHADAP PENYAKIT

Allah Azza wa Jalla telah menciptakan manusia dengan seluruh organ tubuhnya. Dia menciptakan pula kesempurnaan pada setiap organ tubuh itu; jika hilang maka seseorang akan merasakan kesakitan. Dia juga menciptakan kesempurnaan pada setiap organ tubuh itu; jika hilang maka seseorang akan merasakan kesakitan. Dia juga menciptakan kesempurnaan pula bagi raja seluruh organ tubuh itu, yaitu hati. Apabila kesempurnaannya hilang maka berbagai penyakit dan penderitaan, seperti kecemasan, kegundahan, dan kesedihan akan menimpanya.

Jika mata kehilangan fungsi penciptaannya, yaitu kekuatan untuk melihat, telinga kehilangan fungsi penciptaannya, yaitu kekuatan untuk mendengar, dan lidah kehilangan fungsi penciptaannya, yaitu kekuatan untuk berbicara, maka berarti masing-masing dari organ tubuh ini telah kehilangan kesempurnaannya.